Dalam doa segala puji dan puja kita panjatkan
namun dalam perbuatan terhadap sesama penuh cacian dan kutukan

Dalam doa segala hormat dan kerendahan hati kita persembahkan
namun dalam perbuatan penuh kesombongan dan keangkuhan

Dalam doa kita terus mohon pengampunan
namun dalam perbuatan kita mengadili dan menindas sesama dengan kejam

Dalam doa pikiran penuh kasih dan kearifan
namun dalam perbuatan penuh kebencian dan kebodohan

Dalam doa mengaku dosa dan kejahatan
namun dalam perbuatan merasa diri paling suci dan benar.

Dalam doa jalinan kata yang diucapkan begitu indah,
penuh kebaikan, kedamaian dan kelembutan
namun dalam perbuatan penuh kekerasan, kegoisan dan kejahatan

Dalam doa tak henti-hentinya kita memohon berkah dan rejeki,
namun dalam perbuatan tak pernah mau memberi sedikit pun pada yang susah

Mungkinkah doa dapat dipisahkan dari perbuatan?
Mungkinkah doa lebih ampuh dari perbuatan?
Atau doa lebih menggugah daripada perbuatan?

Mungkinkah Tuhan, para Buddha dan para Suci
lebih menyukai doa daripada perbuatan?
Mungkinkah dengan doa yang bagus,
semua perbuatan jahat tak perlu lagi dipertanggung jawabkan
atau sudah diperbolehkan?
Mungkinkah doa tentang kebaikan lebih bermanfaat
ketimbang perbuatan baik itu sendiri?
Mungkinkah dunia lebih membutuhkan doa perdamaian
daripada perbuatan damai?
Atau mungkinkah doa lebih bisa mendamaikan Hati Nurani kita daripada
perbuatan nyata memperbaiki diri dan berbuat kebaikan?



0 Responses

Posting Komentar