Aku difitnah, nama dan harga diriku dirusak, budi kebaikanku dibalas dengan air tubah,
aku kecewa, hatiku sakit sekali!
YS. GaoShan: "Biarkanlah berlalu..."
Gempa bumi menghancurkan hidupku.
Rumah mewahku habis jadi reruntuhan, anak isteriku jadi korban.
Hatiku remuk, hidupku tidak lagi bermakna...
YS. GaoShan: "Biarkanlah berlalu..."
Sebentar lagi berakhirlah masa jabatanku.
Aku bukan lagi siapa siapa. Tak ada lagi yang menghargai.
Semua sahabat menjauh, hidup sungguh kejam!
YS. GaoShan: "Biarkanlah berlalu..."
Mengapa semuanya dibiarkan berlalu?
Sebab tak ada kejadian dan pristiwa di dunia yang tidak berlalu.
Tak ada kemuliaan atau kehinaan, kekayaan atau kemiskinan,
kebahagiaan atau penderitaan yang tidak berlalu.
Yang tidak mau berlalu itu hati kita.
Hati yang tidak mau merelahkan, melupakan atau memaafkan.
Hati yang terus memberontak.
Namun yang sudah terjadi tetap terjadi,
tidak ada yang bisa memulihkan yang sudah rusak,
menghidupkan yang sudah mati, mengembalikan yang sudah hilang...
Tidak ada pagi yang tidak menjadi malam,tidak ada hari ini yang tidak menjadi kemarin.
Tidak ada matahari yang tidak terbenam.Semua yang ada di depan mata akan berlalu.
Inilah hakekat hidup.
Mengapa tidak mengikuti Jalan Alam?
Mengapa tidak membiarkan yang sudah lalu berlalu?
Jagat raya, dunia, langit dan bumi saja akan berlalu,
mengapa hati tak mau membiarkannya berlalu?
Posting Komentar