Seberapa panjangkah kehidupan kita?
Tiga orang kakek yang bersahabat baik berkumpul setiap tahun sekali.
Kebiasaan ini mereka lakukan sejak mereka masih muda.
Kakek pertama: Saudaraku, waktu berjalan begitu cepat
tidak terasa kini kita sudah kakek-kakek.
Tidak tahu tahun depan masihkah kita dapat berkumpul?
Kakek ke2: Saudaraku, kamu sudah berbicara terlalu jauh.
Jangankan tahun depan, malam ini saja sepatu yang kita lepaskan buat tidur,
tidak tahu besoknya apa masih bisa kita pakai kembali.
Kakek ke3: Hhhhh Saudaraku kamu juga sudah berbicara terlalu jauh.
Jangankan besok pagi, sekarang ini juga, kalau tarikan napas kita terhenti
maka berkhirlah segala-galanya.
Berapa panjang sebuah kehidupan?
Menurut Buddha hanya sepanjang waktu tarikan dan hembusan napas.
Setiap tarikan dan hembusan napas
menentukan kelangsungan atau berakhirnya kehidupan.
Setiap tarikan napas adalah sebuah kesempatan baru atau yang terakhir.
Hargailah setiap tarikan dan hembusan napas.
Kembangkanlah keluhuran kodrati hati nurani,
bangunlah hidup yang bermakna bagi orang banyak dan diri kita sendiri,
sebab kita tidak tahu masih punya
berapa tarikan dan hembusan napas yang kita miliki....
Posting Komentar